PENTINGNYA
PENDIDIKAN LINGKUNGAN PADA ANAK USIA DINI
Oleh
Sugianto, M.Pd
Pendidikan lingkungan merupakan pondasi manusia
dalam pengendalian lingkungan hidup. Pendidikan lingkungan harus ditanamkan
pada anak usia dini, supaya dapat tertanam karakter peduli terhadap lingkungan
sampai dia dewasa nanti, misalnya dengan membiasakan anak membuang sampah
berdasarkan tempatnya, membiasakan anak dalam menjaga ataupun memelihara
tanaman, membiasakan anak dalam menghemat air dan menghemat energi. Kenapa saya
katakan bahwa pendidikan harus ditanamkan sejak usia dini? Karena jika sudah
dewasa manusia akan terlalu sulit untuk dirubah kebiasaan hidupnya yang apatis
terhadap lingkungan, akibatnya kerusakan lingkungan terjadi dimana-mana.
Seperti pembakaran hutan untuk membuat lahan baru yang bisa menguntungkan
ekonomi maupun politik, membuat perusahaan atau bangunan yang tidak berwawasan
lingkungan yang mengakibatkan pencemaran air, pencemaran udara, pencemaran
tanah, dan bahkan banjir karena kurangnya daerah resapan air.
Sudah saatnya himbauan kalimat “buanglah sampah pada
tempatnya” diganti dengan kalimat “buanglah sampah berdasarkan tempatnya”,
yaitu tempat sampah organik, tempat sampah anorganik, dan tempat sampah B3
(Berbau Beracun dan Berbahaya). Sampah organik seperti dedaunan dan sejenisnya
bisa dijadikan pupuk kompos maupun pupuk cair untuk menyuburkan tanah, sampah
anorganik bisa dijadikan berbagai macam kreativitas kerajinan tangan ataupun
bisa didaur ulang, sampah B3 (Berbau Beracun dan Berbahaya) bisa dimusnahkan
atau didaur ulang seperti kaca, besi, seng dan lainnya. Dengan demikian
membuang sampah berdasarkan tempatnya merupakan kebiasaan yang sangat penting
agar lingkungan selalu bersih dan sehat, sehingga manusia akan terhindar dari
berbagai penyakit dan lingkungan tidak akan tercemar.
Selanjutnya membiasakan anak dalam menjaga ataupun
memelihara tanaman. Tumbuhan bukan sekedar property atau tanaman hias di
halaman rumah, melainkan tumbuhan mememiliki peranan penting dalam kehidupan
semua makhluk hidup seperti, manusia, hewan dan mikroorganisme. Kenapa
demikian? Karena tumbuhan merupakan penghasil oksigen satu-satunya di dunia,
karena dengan akarnya tumbuhan bisa menyerap air sehingga bisa mencegah banjir
ataupun abrasi, karena dengan tumbuhan polusi udara bisa diminimalisir. Oksigen
yang dihasilkan tumbuhan sangat penting bagi manusia dan lingkungan
disekitarnya maupun secara global, oksigen digunakan untuk respirasi manusia
maupun makhluk hidup lainya, oksigen bisa membentuk lapisan ozon secara
berkala, sehingga ozon akan tetap utuh dan bisa melindungi dari benda asing
yang masuk ke bumi, oksigen bisa merubah SO2 menjadi SO4 yang
dapat menyuburkan tanah, sehingga polusi udara dapat terminimalisir, bahkan
mencegah terjadinya hujan asam, karena zat polutan penyebab hujan asam yaitu SO2.
Organ daun pada tumbuhan dapat meminimalisir polusi udara, karena dapat
menyaring partikulat udara maupun zat CO2 yang digunakan untuk
fotosintesi bagi tumbuhan itu sendiri, sementara kita tahu bahwa CO2 penyebab
utama pemanasan gelobal. Maka mulai saat ini kita sebagai para orang tua dan
guru mari kita ajarkan dan arahkan anak-anak kita dalam mejaga lingkungan
hidup, serta peranan pemerintah dalam memfasilitasi brupa mata pelajaran
Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH) yang harus ada dari tingkat SD hingga
perguruan tinggi.